Ustadku

Galaulah Memikirkan Dosa, Bukan Huhubungan!

Saat orang-orang berpacaran, mereka mengatakan itu cinta dan kasih sayang tapi sebenarnya Saat pacaran mereka bergulat dalam dosa. Maka Allah memutuskanya, kemudian dia galau, dan tidak terima dengan keputusan Allah padahal itu adalah cara Allah mencintai dia, agar dia tidak berlarut-larut dalam dosa dan maksiad. Maka jika kita sudah menyadari bahwa disitu ada cinta dan kasih sayang Allah, bersegeralah untuk membuang kegalauan hati, dengan cara memberanikan diri untuk melamar dan menghalalkan orang yang kita cintai.

Galau juga ada bagusnya, jika kita galau memikirkan dosa-dosa kita apakah sudah diampuni apa belum. Kegalauan dalam memikirkan dosa dibutuhkan untuk hati kita, karena sesungguhnya manusia tidak pernah luput dari dosa. Rasulullah SAW bersabda:

“كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُوْنَ”.

“Setiap anak cucu Adam pasti melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah dia yang selalu mau bertaubat”. (H.R. Tirmidzi)

 

Bagaimana cara seseorang bertobat jika dia tidak pernah merasa kegalauan akan dosanya, dia tidak pernah merasa takut dan khawatir ketika dia berbuat dosa. Maka sebelum dia bertaubat ada rasa galau dihatinya ada rasa menyesal akan dosanya lalu dia bertaubat, beristigfar dan berjanji untuk tidak mengulanginya. Semoga Allah SWT menitipkan rasa khawatir, dan rasa takut itu sebagai nilai ibadah atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.