Ustadku

Cara Terbaik Melampiaskan Dendam Menurut Islam

Sahabat ustadku yang dimuliakan oleh Allah SWT, semoga kita semua selalu berada dalam lindungan dan selalu mendapatkan berkah darinya.

Kadang kita berada dalam posisi yang sangat menjengkelkan, di mana ketenangan kita terusik dan orang lain menganggap remeh dan meremehkan kita. Hati dan perasaan kita tersakiti oleh perbuatan yang orang lain lakukan pada kita. Tentu saja kita yang berada dalam posisi tersebut terbesit rasa ingin balas dendam. Rasa ini memiliki hasrat untuk menjatuhkan seseorang yang mengganggu kita agar merasakan hal yang sama yang pernah kita alami. Jelas sekali dalam ajaran Agama Islam menentang perilaku balas dendam ini.  

Berikut ini tips sederhana mengenai 10 cara bagaimana agar dendam tidak memenuhi hati kita:

 Memaafkan dan menerima dengan lapang sejak pertama kali seseorang menyakiti hati kita.

Allah berfiman dalam surat Asy Syuraa dan Al-A’raf :

Barangsiapa yang memberi maaf dan melakukan kebaikan, maka pahalanya di sisi Allah.” (QS. Asy Syuuraa: 40)

Sifat pemaaf menunjukkan bahwa kita memiliki kekuatan untuk menahan hawa nafsu meskipun sebenarnya kita dapat melampiaskannya.

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebajikan serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” [al-A’râf/7:199].

 

Ketika kita mulai merasa amarah kita memuncak dan perasaan dendam muncul, baiknya kita mengikuti anjuran Rasulullah Shalallahu a’aihi wassalam untuk berwudhu.

 Berpikir positif bahwa sesuatu yang menyakiti hati kita itu mungkin merupakan teguran dari Allah.

Hal ini membantu kita agar mampu memaknai keinginan Allah dimana Allah ingin kita memahami hikmah di balik itu semua. Keburukan yang terjadi pada kita bisa jadi merupakan cara Allah untuk mengangkat derajat kita atau mengugurkan dosa-dosa kita.

Bermuhasabah dan beristighfar.

Kedua hal ini adalah cara intropeksi diri yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT, agar kita selalu mengingat dosa apa yang telah kita perbuat setiap harinya. Mungkinkah kita pernah menyakiti orang lain melalui lisan atau perbuatan kita dengan cara yang sama seperti apa yang kita

Mengingat Allah dengan berdzikir dan berdoa.

Dengan senantiasa berdzikir dan berdoa, Hal itu akan membuat hati kita tenang dan menghilangkan hawa nafsu termasuk perasaan dendam dari hati kita.

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Bahkan doa orang yang teraniaya adalah salah satu dari doa-doa yang akan dikabulkan oleh Allah.

“Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”. [Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38]

Meskipun begitu, sebisa mungkin jangan doakan keburukan-keburukan untuk orang yang menyakiti kita. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam telah mencontohkan, ketika beliau disakiti, beliau akan mendoakan banyak kebaikan untuk orang-orang yang menyakiti beliau.

Memahami jika kita membalas keburukan seseorang degan keburukan, berarti kita sama buruknya dengan seseorang tersebut. Iya, kan?

Bahkan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam memberikan pujian kepada orang yang tidak mau membalas keburukan orang lain yang dilakukan kepadanya.

Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.”

(HR. Abu Daud, no. 4084; Tirmidzi, no. 2722.)

 

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melampiaskan dendam kepada hal-hal baik. Dendam akan membuat apa yang orang lain lakukan seakan selalu salah di mata kita. Oleh karena itu tanamkan sifat pemaaf pada diri, hal inilah yang dapat meredam amarah pada pelaku yang telah mendzholimi kita dan menjauhkan kita dari sifat pendendam. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum wr. wb.