Ustadku

Terkenal di bumi tapi tidak terkenal di langit

Sahabat ustadku yang dimulikan oleh Allah. Manusia itu pada umumnya didalam hati disanubari yang paling dalam itu ada yang namanya god spot, yaitu titik tuhan, akan ada satu waktu dimana kita akan kembali kepada Allah. Dalam Al-quran Surat Al-An’am Ayat 162الْعَالَمِينَ رَبِّ لِلَّهِ وَمَمَاتِي وَمَحْيَايَ وَنُسُكِي صَلَاتِي إِنَّ قُلْQul inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil-'ālamīn

 Arti: Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,  Tuhan semesta alam.

 

Jadi ketika Allah memberikan amanah untuk dikenal oleh banyak orang, seharusnya kau membuat orang banyak itu merasa nyaman ketika kita berada ditengah mereka dan itu adalah akhlak, dengan begitu cara dirimu untuk mengungkapkan kepada masyarakat bahwa kau bukan siapa-siapa, dan semakin Allah beri amanah dikenal orang, seharusnya kita merasa bahwa kita memiliki banyak orang dan kita tidak hanya dimiliki teman dan keluarga tapi semua orang yang mengenal kita.

 

Ketika kita mengejar karir dan popularitas, maka kita juga harus mencari popularitas dimata Allh SWT, yaitu dengan punya ahlak, lebih beradab dan lebih beretika. Jangan melakukan hal sebaliknya, saat kita terkenal kita malah menjadi sombong, lupa diri dan lupa untuk rendah diri, maka dengan mudahnya Allah akan mencabut rezeki kepopuleran itu darimu.

 

Jadi saat kita terkenal mungkin pemasukan kita akan lebih dan Kita harus ingat pemasukan yang lebih itu merupakan pemberian Allah SWT, ketika kita terkenal dan mendapatkan kelebihan rezeki, maka kita juga harus lebih banyak membahagiakan orang lain, terutama orang tua. Saat Allah memberikan kelebihan rejeki tersebut, sebenarnya Allah sedang menguji kita seberapa mampu kita menggunakan harta titipan Allah untuk membahagiakan orang lain.

 

Harusnya semakin banyak Allah menitipkan rejeki, semakin banyak juga kita memberi dan membahagiakan orang lain, mungkin kita bisa membuat orang yang tidak bisa mebaca Quran akhirnya bisa membaca Quran, atau mungkin kita membuat tempat pengajian agar banyak anak yatim yang bisa mengaji, jadi manfaatkanlah rezeki popularitas itu agar kita tidak hanya terkenal di bumi ini, tapi kita juga terkenal dengan semua mahluk Allah yang ada dilangit, dengan kebaikan kita terhadap apapun.

 

Semakin Allah memberikan popularitas, maka sebenarnya Allah sedang semakin menguji kita, seberapa mampu dengan harta yang dititipkan oleh Allah dengan popularitas itu kita mampu membahagiakan orang lain, maka jika ingin mendapatkan kepopuleran niatkan karena Allah, dan jika kita terkenal in sha Allah kita akan membahagiakan banyak orang. Semoga bermanfaat

Wasalamualikum wr, wb.