Ustadku

Mengingat kematian Sang Pemutus kelezatan dunia

Assalamualiakum wr. Wb.

Bismilah walhamdulilah, segala puja dan puji bagi Allah STW, yang telah memberikan kita nikmat dimana dan kapan saja. sholawat salam teriring bagi kepada  junjungan alam baginda rasul nabi besar Muhammat SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafaat nanti dihari kiamat.  Sahabat ustadku sekalian dimana pun anda berada, semoga kita selalu berada dalam kebaikan Allah di dalam hidup kita.

 

Nabi Muhammad SAW memberikan kita nasehat

اللَّذَّاتِ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ

Aktsiruu dzikrohaadzimil ladzdzaadPerbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kelezatan”.

 

Banyak orang yang merasa dunia ini adalah selamanya, dia akan tinggal seterusnya, akan hidup terus dengan harta dan kekasinya dan semua yang ada didunia ini. Maka nabi Muhammad SAW mengingatkan kita agar banyak-banyak mengingatkan hal yang dapat memutuskan kelezatan. Yaitu adalah kematian. Karena biasanya orang yang dalam kehidupanya dipenuhi dengan kemewahan, bergelimang harta dan jabatan, mereka kadang lupa dengan urusan akhirat dan kematian, akan berbeda dengan orang yang susah mungkin hidupnya susah, fikiran mereka adalah tentang kematian, karana banyak hal yang tidak bisa mereka miliki.

 

Maka nabi mengingatkan kita untuk terus mengingat kematian, mati bukan hanya milik orang yang miskin, tetapi milik semua mahluk yang benyawa. Seperti dalam surah Al-‘Ankabut Ayat 57

لْمَوْتِ ا ذَائِقَةُ نَفْسٍ كُلُّ

 Kullu nafsin żā`iqatul-maụt,

 Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.

 

Semuanya akan mati termasuk  juga malaikat, bahkan sang malaikat pencabut nyawa pun pada akhirnya akan merasakan mati, Dan yang  satu-satunya yang kekal adalah Allah, kerena kekekalan itu hanyalah milik Allah SWT.

 

Bagaimana cara kita agar mengingat mati? Seringlah datang kekuburan untuk berziarah dan berdoa kepada Allah agar jenasahnya dimaafkan dan diampuni dosanya, disana kita juga bisa merenung dan melihat sekeliling bahwa semua yang dikubur itu dahulu juga manusia yang hidup didunia yang menginjak tanah yang sama dengan kita, dan saat kita hidup di atas tanah akan tiba waktunya kita mati dan berada dibawa tanah, tidak ada yang bisa kita bawa saat kita sudah di tanah, tidak ada harta maupun kelurga yang ada hanyalah amal ibadah kita.

 

Hidup di dunia itu tidak ada yang abadi, dan kita selalu dingatkan di setiap waktu yang menyertai kita, seperti saat kita ulang tahun banyak yang bedoa semoga kita panjang umurnya, tapi kita tidak tahu sebentar lagi kita akan masuk kubur, tanpa terasa  ajal sudah dekat. Inilah yang perlu diingat, tidak ada orang yang bisa lari dari kematian, karena kematian itu yang akan datang untuk menemui dan menjemput kita. Seperti dalam potongan ayat dalam QS : Jumu’ah ayat 8

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ 

Qul innal-mautallażī tafirrụna min-hu fa innahụ mulāqīkum

“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu.”

 

Sekeras apapun usaha kamu untuk lari dari kematian, mencoba  hidup sehat dan mencoba memperpanjang umurmu, tidak aka ada gunanya karena suatu saat nanti kematian itu pasti akan bertemu denganmu dan membawamu ke akhirat. Dan jika kita sudah tahu jika kematian itu adalah hal yang pasti maka persiapkanlah amal yang belum pasti, amal yang kita tidak pernah tahu jika amal itu banyak solehnya atau banyak salahnya, banyak pahalanya atau malah bertumpuk dengan dosanya, semoga ini bisa menjadi pengingat untuk kita semua.

Wassalamualikum wr. Wb.