Ustadku

Hijrah bukan hanya Atribut namun Attitude!

Sahabat ustadku yang dimulikan Allah SWT. asas dari hidup adalah gerak, semua yang ada dalam hidup ini harus bergerak, karena dengan bergerak ada kehidupan. Jika ada orang hamil dan bayinya tidak bergerak maka tidak ada kehidupan dalam janin tersebut, begitu pula dengan darah dalam tubuh kita jika dia tidak mengalir dan terhenti maka kita akan mati. Maka asas dalam kehidupan adalah bergerak jadi islam itu harus bergerak dan berjalan.

 

Maka hari ini kita harus lebih baik dari kemaren, besok harus lebih baik dari harini ini dan jika kita menjadi lebih buruk dari hari kemarin maka itu adalah kecelakaan bagi kita. Maka setiap orang itu dibutuhkan hijrah, tidak ada sesuatu yang hijrah itu menjadi buruk, maka semua yang dihijrahkan itu pasti menjadi lebih baik. Jadi inti dari hijrah adalah berpaling atau berpindah dari sesuatu yang buruk ke sesuatu yang lebih baik.

 

Hanya masalahnya dalam kaum milenial sekarang ada beberapa yang hijarah hanya mementingkan atribut atau penampilan dari hijrah dari pada attitude mereka sendiri. Jika hanya attribute apalah artinya, tidak ada gunanya jika penampilan luar bagus tapi bagian dalamnya rusak, karena yang dilihat oleh Allah bukan hanya penampilan luarnya tapi bagaimana yang ada dalam hatinya.

 

Jadi hijrah bukan hanya sekedar berubah penampilan dari yang bisanya berpakaian terbuka menjadi pakaian yang tertutup dan berjilbab panjang, tapi sikap dan perilakunya harus  mengikuti penampilanya, kadang hijrah bagi sebagian orang hanya dalam bentuk simbolis meskipun mengubah penampilan itu juga termasuk dalam hijaran dan itu juga penting, tapi lebih penting lagi mengubah yang ada dalam hati, perilaku dan pikiran kita. Jadi itulah yang disebut hijrah yang sesungguhnya, yaitu hijrah dalam penampilan tapi hijrah juga dalam hal perilaku.

 

Hijrah yang penting bagi umat manusia didunia ini adalah yang pertama yaitu menghijrahkan akidah, yang kedua memperkuat ibadah, dimana ibadah yang bisanya sering terlewatkan tidak akan terlewat lagi, dan menjadi sesuatu yang di istiqomahkan. Kemudian yang ketiga adalah taqlim ilmu mafiq, yaitu sertai dengan keilmuan, jangan hanya hijrah tapi tidak tahu dengan pengetahuan agama.

 

Hijrah juga berari amal dari sakat mall ke zakat mal, yaitu orang yang basa menghabiskan uangnya untuk di mall tapi kemudian mengubah hal tersebut menjadi zakat mal, artinya merubah suasan ini disebut dengan hijrah, orang yang hijrah dijamin surga baginya, terutama bagi anak-anak muda milenial bahkan rasulullah sangat menghargai meraka, dan anak-anak milenial yang hijrah adalah orang yang mendapatkan perlindungan oleh Allah di hari kiamat nanti.

 

Anak-anak muda yang hatinya tergantung di masjid adalah orang-orang yang disayangi Allah. sebaik-baiknya tempat adalah masjid dan seburuk-buruknya tempat adalah diskotik, jadi jangan sampai hijrah hanya karena tren, tapi hijrah juga disertai dengan hijrah perilakunya. Karena nyatanya akan berbeda tampilannya seseorang yang memakia peci akan berbeda dengan orang yang memakai celana jeans yang robe-robek, semoga Allah menjaminkan surga bagi orang yang berhijrah.

 

Orang yang ke masjid pasti baik maka orangnya, maka  yang hijrahnya dari mall ke zakat mal, yang dari tempat diskotik hijrah ke masjid, Karena dalam diskotik itu susah untuk beramal baik dan tidak ada yang namanya diskotik syariah, yang didalamnya kasidahan dan mabuk tapi islami dan mengatakan alhamdulilah, tidak ada dikotik seperti itu, maka anak-anak muda kaum milenial, berpindah dan hijrahlah kalian dari tempat yang buruk ketempat yang lebih baik lagi, kerena kita tidak tahu kapan kematian akan menjemput kita, semoga bermanfaat.

Wasalamualikum wr, wb.