Ustadku

Jodoh Dicari atau Dinanti?

Sahabat Ustadku yang dirahmati Allah, banyak yang bertanya kepada saya tentang perihal jodoh. Jodoh adalah sesuatu yang misterius, dia seperti rezeki, kita tidak tahu dimana, kapan,siapa, dan bagaimana jodoh akan datang kepada kita. Saat kita berbicara soal jodoh yang harus kita perhatikan adalah diri kita sendiri, karena apa yang datang kepada kita nanti mencerminkan diri kita. Maka tidak heran jika suami dan istri itu seperti cermin, pertanyaanya akan berubah, bukan jodoh dicari atau dinanti, tapi melayakankan diri, jika kita sudah layak, maka kita akan mendapatkan apa yang kita mau.

 Jika kemudian ada sebuah gelas, maka airnya akan sebanyak gelas, jika wadahnya seember maka airnya seember, jika airnya sebanyak danau berarti wadahnya danau, jadi apa yang kita dapatkan mencerminkan kepantasan kita. Itulah yang dinamakan jodoh dan rezeki, maka bukan mencari  jodohnya yang penting, tapi kelayakan diri, karena jika kita layak, Allah akan memberikan sesuai dengan kelayakan kita.

Pertanyaan yang kedua adalah, kalo ada mangga yang masih muda, apakah mangga itu sudah layakl untuk di petik? Tentu tidak, karena orang lebih memilih mangga yang sudah matang, harum dan layak untuk dimakan, seperti itulah kita, dan hanya Allah yang tahu kapan kita siap dan layak untuk menikah, kapan kita layak untuk mendapatkan jodoh yang soleh maupun sholeha, dan Allah akan mengirimkan jodoh itu di waktu saat kita sudah layak.

Mari kita liat contoh dari jodoh anak Rasullullah saw, yaitu Fatimah Az Zahra, jodohnya adalah Ali Bin Abi Tholib, dan sangatlah tidak mungkin jika Fatimah berjodoh dengan Abu jahal, karana mereka memiliki kepribadian yang berbeda jauh dan memiliki frekuensi yang berbeda.  Pelajarannya adalah jika kita ingin mendapatkan kebaikan, maka kita pantaskan diri kita untuk untuk mendapatkan kebaikan. Tidak mungkin jika kita memiliki mobil mewah jika kita belum sanggup untuk bayar bensin dan membayar pajak untuk mobil mewah tersebut, Allah tidak akan memberikan mobil mewah kepada kita jika kita belum siap untuk mendapatkan mobil tersebut.

Maka yang paling penting bukanlah siapa apa jodoh kita, seperti apa rupanya, dimana, bertemunya,   siapa dia, itu tidak penting yang penting adalah pantaskan diri, siapkan diri maka nanti Allah akan pertemukan. Karana kita tidak tahu dimana jodoh kita, karena jodoh itu misteri, seperti  ajal dan rezeki. Tidak ada yang tahu kapan, kita tidak perlu memikirkan yang  misteri, yang perlu kita pikirkan adalah yang pasti, dan yang pasti itu adalah diri kita. Sudah kita memperbaiki diri, memperbaiki kedekatan kita dengan ilahi, sehingga kita pantas untuk diberi.

Sahabat ustad yang dirahmati Allah, layakan diri kita agar Allah meberikan kita hadiah yang pasti, mulai hari ini jangalah galau, jangan memikirkan yang tidak pasti, apa yang harus kita lakukan adalah perbanyak banyak qur’an, datang kepengajian, dekat dengan orang soleh, dekat dengan Allah, maka Allah akan sayang kepada kita, dan Allah akan kirim  jodoh terbaik untuk kita. Jadi mulai hari ini bukan masalah jodoh dicari atau dinanti, tapi memastikan bahwa diri kita ini layak untuk diberi, semoga Allah SWT mengirimkan jodoh terbaik untuk kita, dan menjadikan hidup kita menjadi kehidupan yang bermanfaat, dan memberikan kita keluarga yang sakinnah mawaddah warrahma. Mudah-mudahan pembahsaan ini bermanfaat.