Ustadku

Pentingnya Puasa di Bulan Ramadan

Sahabat Ustadku yang di rahmati oleh Allah SWT, semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk dekat kepada Allah sehingga rencana yang kita akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Islam ini dibangun di atas lima perkara: (1) Persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, (2) mendirikan sholat, (3) menunaikan zakat, (4) pergi haji ke baitullah, dan (5) berpuasa pada bulan Romadhon.”

Tahukah sahabat ustadku, jika kelengkapan kita semua adalah salah satunya dengan menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, namun yang harus kita pahami adalah keutamaan puasa, jadi apa sebenarnya keutamaan kita puasa? Beberapa hadis dari Rasulullah SAW yang bisa menjadi motivasi dan kekuatan agar kita tidak puasa biasa, karena orang yang berpuasa biasa akan berbeda dengan mereka yang berpuasa karena iman kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW, bersabda “Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih” yang artinya “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan Iman dan berharap pahala dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".

Itu artinya kita dihadapkan pada dua orientasi, dimana kita puasa dengan yang makna biasa, tetapi puasa dengan makna kekhususan hingga kita mampu dan mengetahui keutamaan kita puasa. Sebagai umat Muslim yang beriman, pasti kita ingin memiliki puasa yang bukan hanya sekadar puasa biasa, tapi seperti apa keutamaan puasa yang tidak biasa itu? Seperti apa puasa yang tidak biasa dan memiliki efek yang luar biasa itu?

Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan hati, puasa yang tidak biasa itu melibatkan hati. Saat seseorang berbicara dengan hati akan terlihat bedanya dengan yang tidak memakai hati, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْقَلْبُ وَهِىَ أَلاَ.كُلُّهُ الْجَسَدُ فَسَدَ فَسَدَتْ وَإِذَا ،كُلُّهُ الْجَسَدُ صَلَحَ صَلَحَتْ إِذَا مُضْغَةً الْجَسَدِ فِى وَإِنَّ أَلاَ

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah membagi tiga macam hati, yang pertama adalah qolbun salim, berarti hati yang bersih dan suci, tempat bersemanyamnya orang yang dekat dengan Allah SWT. Kedua adalah qolbun marit, yang artinya hati yang sakit, kadang dia taat dan kadang dia maksiat, dalam bahasa milenial disingkat degan STMJ yaitu Salat Terus, Maksiad Jalan. Lalu, yang ketiga yaitu qolbun mayit, maksudnya merupakan hati yang mati dan keras dan tak tembus hidayah oleh Allah SWT.

Maka yang pertama kali kita lakukan agar puasa kita tidak biasa dan memahami keutamaan puasa, yaitu dengan membersihkan hati, karena puncak dari pengaruh amal terletak pada hati yang iklas, seperti dalam Surat Al-Bayyinah ayat 5,

الْقَيِّمَةِ دِينُ وَذَٰلِكَ ۚالزَّكَاةَ وَيُؤْتُوا الصَّلَاةَ وَيُقِيمُوا حُنَفَاءَ الدِّينَ لَهُ مُخْلِصِينَ اللَّهَ لِيَعْبُدُوا إِلَّا أُمِرُوا وَمَا

Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Sahabat ustadku sekalian keutamaan puasa itu yang pertama adalah sebagai perisai bagi kita sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ

 أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Barang siapa yang berpusanya hendaknya tidak mengeluarkan kata-kata kotor dan emosi. Percuma saja jika ada orang puasa tapi mulutnya tidak berpuasa. Percuma orang puasa tapi berkata-kata kotor, apalagi emosi, seperti yang dijelaskan dalam hadis di atas, jika ada yang mengajak kita berkelahi atau mencaci maki, maka katakanlah kepadanya jika kita sedang puasa.

Keutamaan puasa adalah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang sabar. Ketika anda telah menjalankan ibadah ramadan selama sebulan penuh dan ibadah anda diibaratkan seperti ulat bulu yang menjijikan, kemudian berubah menjadi kepompong, dan berpuasa kemudian berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Seperti itulah harapan insan dari Allah SWT agar menjadi seseorang yang baik di mata Allah dan menjadi manusia yang berakhlak di mata manusia. Semoga puasa ini bukan hanya untuk memenuhi satu kewajiban karena hal ini merupakan puasa yang biasa. Namun menjadi luar biasa ketika kita mengubah kepribadian kita seperti kupu-kupu cantik yang indah dipandang manusia, semoga bermanfaat.

Wassallamuailkum wr, wb.