Ustadku

Iman Seseorang Dilihat dari Rasa Sabar

Sahabat ustadku yang dirahmati oleh Allah SWT, salah satu kekuatan Ramadan adalah melatih mental kita untuk menjadi orang yang sabar karena sabar hal yang sangat mahal dan berkualitas dihadapan Allah SWT. Hidup ini selalu dilibatkan pada ujian dan musibah yang terus berdatangan oleh Allah kepada kita, marilah kita lihat di surat Al-Baqarah ayat 155,

 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ'i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Dari surat di atas, kita bisa melihat bahwa kita akan diberikan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, dan bahkan kehilangan orang yang kita cintai. Semua itu merupakan ujian, namun Allah mengatakan “wa basysyiriṣ-ṣābirīn” yang berarti gembiralah orang yang bersabar, yang disebut adalah mereka yang bersabar, karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang sabar.

Kemudian kita lihat lagi disurat Al-Ahzab ayat 35, disitu di jelaskan kriteria laki-laki dan perempuan yang dijamin mendapatkan pahala,

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ

Innal-muslimīna wal-muslimāti wal-mu`minīna wal-mu`mināti wal-qānitīna wal-qānitāti waṣ-ṣādiqīna waṣ-ṣādiqāti waṣ-ṣābirīna waṣ-ṣābirāti

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar,”

Di surat itu, salah satunya disebutkan, bagi laki-laki dan perempuan yang sabar, mereka akan mendapatkan pahala, keridhoan dan nikmat cinta yang luar biasa dari Allah SWT. Kalimat sabar banyak kita temui di ayat-ayat Al-Quran, karena potensi sabar selalu mendekatkan seseorang kepada kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Kesabaran dalam Islam merupakan pakaian yang mesti diwujudkan sebagai potensi kekuatan untuk menghadapi segala kemungkinan dalam kehidupan. Mari kita perhatikan hadist dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Hadis ini memberikan motivasai kepada kita, bahwa iman seorang manusia muslim itu dilihat dari rasa syukur dan rasa sabarnya. Selain itu, hadis ini juga memberikan motivasi kepada kita seperti apa iman seorang muslim, ditentukan dengan seberapa kuat kita menghadapi ujian dan seberapa bersyukurnya saat kita mendapatkan kelapangan rezeki. Kehidupan akan selalu dihadapkan pada suka dan duka karena hidup telah menjadi ketentuan yang telah Allah ciptakan untuk kita.

Maka seorang mukmin yang berhasil dari Ramadannya adalah mereka yang berhasil mencetak puasanya dengan sabar sebagai pakaiannya dalam menata perjalanan kehidupan kedepan. Sebab keberhasilan Ramadan bukan ditentukan saat kita puasa, tetapi saat kita telah melewati Ramadan dan bagaimana kita menghadapi 11 bulan yang akan datang. Semoga hal ini bisa bermanfaat dan kita bisa menjadi orang yang bersabar karena Allah mencintai orang yang bersabar.

Wasallamuallikum wr, wb.