Ustadku

Memaknai Ramadan sebagai Bulan Jihad

Sahabat ustadku yang di berkahi oleh Allah SWT, semoga kita selalu berada dalam lindungNya selalu.

Allah SWT menjelaskan tiga ciri manusia yang dirahmati  olehnya, seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah Ayat 218,

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Innallażīna āmanụ wallażīna hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi ulā`ika yarjụna raḥmatallāh, wallāhu gafụrur raḥīm

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Jihad bukan hanya berperang, jihad yang paling akbar adalah ketika bisa menahan hawa nafsu. Sahabat ustadku sekalian, bulan Ramadan disebut dengan “sharul Jihad” atau bulan jihad. Bulan yang di dalamnya mengantarkan seseorang kepada bentuk kesungguh-sungguhan, sebab potensi kekuatan itu berawal dari hati. Hati ini akan memiliki kekuatan yang dahsyat ketika memiliki sesuatu yang disebut dengan “tazkiatun Nufs” yang berarti pembersihan hati.

Salah satu metode untuk membersihkan hati adalah dengan berpuasa. Puasa Ramadan mengajarkan kita untuk bersunguh-sungguh, bagaimana menjadi manusia yang kuat, menjadi manusia yang tangguh, berhenti menjadi manusia cengeng, meninggalkan sifat kemunafikan dan sifat-sifat negatif lainya. Sebab Ramadan merupakan bulan yang seharusnya membuat orang semangat dalam produktivitas kerja di luar rata-rata.

Kemenangan telak umat muslim di perang badar merupakan salah satu hal besar yang terjadi di bulan Ramadan. Jika kita berpikir secara logika, mustahil orang berpuasa saat mereka berperang, mungkin mereka tidak akan memiliki energi untuk itu, tetapi kelemahan seseorang tidak ditentukan dari fisiknya, tetapi dari semangat jiwanya. Inilah yang disebut dengan “Mujahadah”. 

Ada lima potensi yang jika kita memilikinya maka kita tidak akan mudah sakit dan jiwa kita akan kuat:

  • Pertama,“Mu’ahadah” yaitu sifat atau sikap dimana kita hanya bergantung dan meminta kepada Allah SWT
  • Kedua, "Muroqabah” adalah prinsip dimana kita selalu merasa diawasi oleh Allah SWT di kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah
  • Ketiga, “Mu’aqabah” yaitu sifat yang suka menghukum diri sendiri jika melakukan kesalahan yang bersifat dosa
  • Keempat adalah “Muhasabah”, sifat yang introspeksi diri sendiri dengan apa yang dilakukan oleh dirinya
  • Kelima adalah “Mujahadah”, yaitu jihat yang sunguh-sungguh.

Maka “sharul ramadan, sharul Jihad” bulan Ramadan adalah bulan jihad yang mengajarkan seseorang untuk mendapatkan kekuatan secara mental dan batiniah dalam mendapatkan cobaan. Hal yang menjadi ujian selama berada didunia, semoga kesungguhan anda dalam bulan Ramadan bisa membuat anda kuat dan bisa menghadapi ritme kehidupan yang keras. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum wr, wb.