Sahabat ustadku yang dirahmati oleh Allah SWT, semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah dan menjadi orang yang lebih baik. Salah satu terapi yang membuat Allah menghapus doa kita adalah taubat. Mari kita lihat dalam Surat At-Tahrim 8,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
Yā ayyuhallażīna āmanụ tụbū ilallāhi taubatan naṣụḥā,
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).”
Rasulullah menyadarkan kita dengan sabdanya, “wahai orang yang beriman hendaklah kau gemar bertaubat kepada Allah karena sesungguhnya diriku bertaubat kepada Allah 100 kali setiap harinya.”
Pelajaran pertama yang kita dapatkan dari surat Al-Baqarah ayat 222
إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
innallāha yuḥibbut-tawwābīna wa yuḥibbul-mutaṭahhirīn
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Perbuatan taubat adalah perbuatan yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT. Oleh karena itu, jangan mempersulit diri untuk kaku dan tidak bertaubat kepada Allah SWT. Pelajaran kedua yang diajarkan dalam hadis adalah dimana Nabi yang telah mendapat jaminan surga, yang menjadi kekasih Allah, yang telah mendapatkan keagungan dari Allah SWT, tapi dia masih suka untuk bertaubat kepada Allah setiap harinya tanpa lelah.
Jika dibandingkan dengan manusia, terkadang belum tentu mendapatkan jaminan surga, ibadah masih sering tanggung, namun pelit untuk bertaubat. Pembelajaran yang bisa kita ambil dari ayat dan hadis adalah membiasakan kita agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan taubat. Jika setiap orang berbuat salah, maka orang itu diajarkan untuk menghilangkan kesalahan dan dosanya dengan salat sunnah taubat.
Salat Sunnah taubat merupakan salah satu bentuk penyesalan yang mengajak seseorang untuk menyadari jika dirinya membutuhkan kekuatan Allah SWT. Untuk bulan Ramadan, taubat diperluas lagi seperti yang dikatakan Rasulullah SAW dalam sabdanya, “Ja'akum syahru Ramadan syahrul barokah, yaghsyakumullah wayanzilu fiihi Rahmat”. Ketika kita memasuki bulan Ramadan, maka pastikan jika kita tahu, kita memasuki bulan yang penuh berkah. Di bulan Ramadan, Allah datang kepada kita dan mendatangkan rahmat kepada kita semua. Dihapus semua dosa kita dan dikabulkan semua doa kita.
Sahabat ustadku sekalian, janganlah kita lupa jika rezeki seseorang ditentukan dari taubat dan ketaatannya, seperti yang dijelaskan dalam Surat At-Taqalaq ayat 2-3
ومن يتق الله يجعل له مخرجا و يرزقه من حيث
لا يحتسب ومن يتوكل على الله فهو حسبه ان الله بالغ امره قد جعل الله لكل شئ قدرا( الطالق : 2-3)
"Waman Yattaqillaha Yaj’allahu Makhrajan Wa Yarzuqhu Min Haithu La Yahtasib. Waman Yatawakkal ‘Allahi Fahuwa Hasbuh. Innallaha Balighu Amrihi Qad Ja’alahullahu Likulli Syaiin Qadra."Yang bermaksud: “..Dan sesiapa yang bertakwa kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya), nescaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya), (2) Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya dan (Ingatlah), sesiapa berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukuplah baginya (untuk menolong dan menyelamatkannya). Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendakiNya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu.”
Ketika kita melakukan semua perintah Allah dan meninggalkan laranganya, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah dan juga memberikan rezeki kepadanya dari mana pun itu. Namun, jika kita melakukan hal sebaliknya seperti yang dijelaskan surat Taha dalam ayat 124,
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
“Wa man a'raḍa 'an żikrī fa inna lahụ ma'īsyatan ḍangkaw wa naḥsyuruhụ yaumal-qiyāmati a'mā”
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
Maka, orang yang tidak pernah bertaubat kepada Allah, maka Allah akan menyempitkan rezeki dan urusan hidupnya. Bulan Ramadan seharusnya menjadi bulan yang dihapuskannya dosa, bulan ini tobat semua hambanya diterima Allah SWT. Untuk itu, marilah kita bertaubat kepada Allah dengan taubaatan nasuha dan bersungguh-sungguh. Kita menceritakan semua masalah dan kesalahan diri kepada Allah, agar dosa yang pernah kita lakukan di ampuni olehnya. Semoga di bulan Ramadan ini, menjadi ajang membersihkan diri untuk menuju cinta kepada Allah dengan taubatan nasuha.
Wasallamuallikum wr, wb.