Ustadku

Kiat Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadan

Sahabat ustadku yang dimuliakan oleh Allah SWT, semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah dan diberikan kesehatan olehNya. Bulan puasa adalah bulan yang memberi banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Manfaat bulan puasa juga sudah teruji secara medis dan sudah diteliti, bahwa puasa memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Puasa adalah syariat yang cocok dengan fitrah untuk manusia.

Ada kalanya, beberapa orang yang puasa tapi sakit. Ditemukan beberapa fenomena dimana saat orang puasa, sakit magnya kambuh dan tidak sedikit orang yang berpuasa berdampak pada kesehatannya. Lalu apakah yang salah adalah puasanya? Tentu bukan, sahabat ustadku sekalian, kita perlu tahu bahwa agama Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan detail kebutuhan fitrah untuk manusia.

Oleh karenanya, ada aspek-aspek yang dilanggar oleh manusia itu sendiri hingga puasanya tidak bernilai. Pertama, puasa dalam Islam bukan 24 jam karena fitrah manusia tidak akan bertahan. Jika harus menahan lapar dan haus selama sebulan ketika puasanya 24 jam, puasa dalam Islam hanya dilakukan mulai dari subuh hingga terbenammnya fajar. Ternyata hal ini juga sudah dibuktikan dalam dunia kesehatan, dimana puasa itu bisa membuat keremajaan pada organ dalam tubuh.

Rasulullah SAW mengajarkan agar puasa kita sehat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah sahur. Rasulullallah SAW mengatakan “assahur barakah” berarti makan sahur itu berkah. Bahkan kita hanya makan sahur saja itu berkah, karena di dalamnya kita mengerjakannnya dalam jam-jam mustajabah. Ada waktu dimana Allah mengabulkan doa secara langsung, salah satunya adalah disepertiga malam terakhir yaitu di waktu sahur dan salat subuh. Inilah waktu berkah, begitu pula salat tahajud menjelang subuh adalah waktu yang luar biasa.

Seperti yang dijelaskan dalam Surat Al-Isyra ayat 78,

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Aqimiṣ-ṣalāta lidulụkisy-syamsi ilā gasaqil-laili wa qur`ānal-fajr, inna qur`ānal-fajri kāna masy-hụdā “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”

Maka tegakkanlah salat karena salat merupakan ketentuan yang selalu diperhatikan oleh Allah. Rawatlah salat fajar atau salat subuh, karena salat subuh disaksikan oleh Allah dan malaikat. Untuk waktu makan sahur juga mendapatkan keberkahan, oleh karenanya di hadis ini mengajarkan kepada kita, jangan sampai orang yang puasa itu tidak sahur. Walaupun sahur hanya dengan meneguk segelas air putih, tetaplah untuk melakukan sahur.

Kemudian yang kedua, yaitu memilih makan-makana yang tidak menyebabkan asam lambung naik. Orang Indonesia memiliki kebiasaan untuk berbuka dan sahur, dengan memakan makanan pedas, bersantan dan yang digoreng. Untuk itu, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk tidak makan makanan yang beraroma dan bisa menimbulkan hal yang buruk, serta membuat badan lemas dan juga tidak bertenaga.

Ketiga, berbuka tepat waktu, Rasullullah SAW mengajarkan untuk berbuka tepat waktu. Jika kita berbuka, yang pertama kita konsumsi adalah kurma muda. Kemudian kurma kering, jika tidak ada air putih, tapi lihatlah yang dilakukan oleh beberapa dari kita, kadang langsung menyantap gorengan saat berbuka puasa. Ketahuilah jika dampak dari gorengan, bisa membuat tubuh kita lemas.

Maka marilah kita melihat pola makan dari Rasullullah, mulai dari pilihan makanan yang dimakan, maupun urutan yang dimakan. Inilah yang akan menentukan puasa kita semakin sehat, kemudian satu hal penting adalah jangan berlebihan, karena yang berlebihan itu adalah temannya setan. Maka, makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang, dan ini adalah metode diet yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Walaupun kita berpuasa, kita bisa tetap sehat, semoga bermanfaat.

Wasallamuallaikum wr, wb.