Ustadku

Agar Doa Lebih Cepat Dikabulkan

Sahabat ustadku yang berkahi oleh Allah SWT, semoga kita selalu berada dalam rahmat dan perlindunganNya. Rasulullah SAW mengatakan kepada kita, jika bulan Ramadan adalah bulan dikabulkannya doa. Kemudian seperti apa peranan doa bagi seorang muslim? Kita harus tahu jika doa adalah inti dari sebuah ibadah, maka orang yang berdoa adalah orang yang beribadah. Sedangkan ibadah adalah kemutlakan yang dilakukan hamba kepada Tuhannya, seperti yang dijelaskan dalam Surat Azariyat ayat 56,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Maka mutlak ibadah adalah sebuah cara agar kita selalu mendapatkan ridha Allah SWT, marilah kita perhatikan Surat Al-Ghafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang bersikap sombong dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Jadi Allah pasti akan mengabulkan doa dari setiap hambanya. Kemudian bagaimana cara berdoa agar doa kita di Ijabah dan dikabulkan oleh Allah SWT? Pertama, doa haruslah sering diucapkan dan dilantunkan kepada Allah SWT, karena ada kalimat yang mengatakan jangan seperti orang yang sedikit ibadahnya. Mereka adalah golongan orang yang sombong, dan orang yang sedikit melakukan ibadah dianggap sombong dan akan dimasukkan ke neraka Jahannam dalam keadaaan hina dan dina.

Konteks doa yang di ijabah itu harus selalu kita sampaikan dan di ucapkan, seperti saat kita meminta sesuatu kepada orang tua. Jika kita terus memintanya, pasti permintaan kita akan dikabulkan, maka seperti itu juga sifat Allah. Jika kita terus meminta tanpa lelah, maka Allah akan mengabulkannya karena Allah sangat mencintai umatnya yang selalu berdoa.

Kemudian hal yang kedua yang bisa membuat doa kita diijabah bisa kita lihat dalam Surat Al-Baqarah ayat 186,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Wa iżā sa`alaka 'ibādī 'annī fa innī qarīb, ujību da'watad-dā'i iżā da'āni falyastajībụ lī walyu`minụ bī la'allahum yarsyudụn

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Dari ayat di atas, kita bisa melihat jika Allah meminta agar selalu dekat dengan Allah SWT, menuruti segala perintahNya, dan beriman kepadaNya. Jika seseorang dekat dan beriman kepada Allah, maka hal ini menjadi kemutlakan doa pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Kemudian yang ketiga adalah memperhatikan faktor makanan. Jika kita membawa rejeki haram dan makanan haram masuk ke tubuh kita, maka itu menjadi salah satu faktor doa kita tidak pernah di kabulakan oleh Allah SWT. Mari kita lihat dalam surat Al-Baqarah ayat 168,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Yā ayyuhan-nāsu kulụ mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibaw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Bagi siapa yang membawa makan dan rezeki yang halal bagi keluargannya, kemudian dia berdoa, maka Allah akan mengabulkan doanya. Satu ketika ada seorang pengemis yang doanya tidak dikabulkan karena ternyata makanan yang dia makan adalah haram, maka Allah tidak mengabulkan doanya. Kemudian yang keempat adalah berdoalah di waktu-waktu mustajabah.

Waktu mustajabah itu sering terjadi seperti saat hujan turun karena saat hujan langit-langit terbuka. Maka Allah mendengar semua permintaan hambaNya, kemudian yang terakhir adalah berdoa di sepertiga malam terakhir saat salat tahajud. Berdoalah di waktu itu, maka Allah akan mengabulkannya. Bulan Ramadan perbanyak dan perkuatlah doa kita, semoga doa kita semua yang belum terkabulkan bisa didengar oleh Allah SWT dan dikabulkan olehNya.

Wasallamualaikum wr, wb.