Ustadku

Apakah Berdusta Membatalkan Puasa?

Sahabat ustadku yang dimuliakan oleh Allah SWT, semoga kita selalu mendapatkan rahmat dan keberkahan dariNya.

Ramadan adalah bulan seluruh umat islam diperintahkan untuk melakukan ibadah puasa, yaitu menahan lapar dan harus dari subuh hingga terbenanmnya matahari. Harus kita ketahui juga jika puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan napsu dari hal-hal yang batil, karena tujuan Ramadan agar kita bisa mendapatkan predikat sebagai orang-orang yang bertakwa, seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 183,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Puasa adalah hal wajib yang dilakukan bagi seluruh umat Islam yang memiliki keimanan kepada Allah SWT, agar bisa menjadi orang-orang yang bertakwa. Namun saat puasa, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari karena ditakutkan hanya akan membuat ibadah puasa sia-sia dan tidak ada nilainya di mata Allah SWT. Salah satu hal yang harus dihindari saat puasa adalah berdusta.

Berdusta atau berbohong adalah hal yang kadang dilakukan oleh manusia secara sadar maupun tidak. Bahkan ada beberapa orang yang telah menjadikan bohong sebagai kebiasaan. Perlu kita ketahui, jika pangkal dosa itu sebenarnya adalah kebohongan. Rasulullah juga menyarankan kita untuk menjauhi kebohongan seperti yang disebutkan dalam sabdanya,

إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَلِفِ فِى الْبَيْعِ فَإِنَّهُ يُنَفِّقُ ثُمَّ يَمْحَقُ

“Hati-hatilah dengan banyak bersumpah dalam menjual dagangan karena Ia memang melariskan dagangan namun malah menghapuskan keberkahan.” (HR. Muslim).

Lebih jauh dari itu, Allah juga berfirman dalam surah Al-Qalam ayat 10 yaitu,

وَلا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍ

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina.” (QS. Al-Qalam: 10)

Dari hadis dan firman Allah di atas, dikatakan jika perbuatan dusta seharusnya dihindari dari kehidupan kita. Kemudian, apa yang terjadi saat seseorang yang berpuasa berkata dusta? Apakah hal ini akan membatalkan puasanya? Marilah kita lihat sabda Rasulullah SAW,

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشراب

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan kedustaan serta berbuat usil, maka Allah Ta’ala tidak butuh ia meninggalkan makannya dan minumnya” (HR. Bukhari)

Dari hadis di atas, dikatakan bahwa seseorang yang berpuasa tetapi tidak meninggalkan perkataan dusta, maka sesungguhnya Allah tidak membutuhkan rasa haus dan lapar selama dia berpuasa. Sia-sialah ibadah puasa yang kita lakukan hari itu, jika kita melakukan perkataan dusta. Untuk itu, marilah jauhi perkataan dusta saat kita berpuasa karena kita tidak akan mendaptakan pahala dan hanya mendapatkan rasa haus dan lapar yang tidak ada artinya. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat dan kita bisa lebih menjaga lisan kita lagi selama kita berpuasa.

Wasalamuallaikum wr, wb.