Ustadku

Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Sahabat ustadku yang dirahmati oleh Allah SWT, semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah dan juga diberikan nikmat rezeki di dunia maupun di akhirat nanti. Pada bulan Ramadan yang penuh berkah ini, pasti diantara kita ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini dipercaya jika kita mendapatkannya, maka kita telah beribadah lebih dari 1000 bulan, seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Qadar 1-5,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ, وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ , لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ, سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Inna anzalna Hufilailatil qodr,wamaa ad-ro kama-lailatul qodr,lailatul qod-ri khoirum min-al fi-syaH (r)

tanaz-zalul malaa ikatu warruhu fii-Habi idz-ni robbiHim minkulli am (r) sala-mun Hiya hatta mat (tho) la-'il fajr.

Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian(1), Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (3), Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4), Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5)”

Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam sabdaNya,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إَيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”

Barang siapa yang berdiri di malam Lailatul Qadar karena iman dan ketaatannya kepada Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni. Namun, jika kita melihat kebiasaan orang sekarang, malah di akhir bulan Ramadan mereka menjadi lebih malas dalam menjalankan ibadah. Jika di awal bulan Ramadan, orang masih bersemangat dan sangat banyak yang datang ke masjid, tapi saat memasuki 10 malam terakhir, masjid menjadi sepi dan jarang orang yang beribadah kepada Allah SWT.

Hal ini menjadi kebiasaan buruk dari masyarakat, seharusnya sifat ini diubah karena seperti yang dijelaskan dalam Quran Surat Al-Qadar, jika ada malam yang lebih mulia dari seribu bulan dan malam itu adalah malam Lailatul Kadar. Malam itu adalah malam yang paling ditunggu-tunggu, karena Allah sangat memberkahi seseorang dengan kebaikan dan keberkahan pada malam itu, jadi seharusnya kita tidak melewatinya.

Hal yang disayangkan lagi adalah ketika seseorang tidak menjalankan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan, namun lebih memilih untuk mencari baju baru. Ada juga mereka yang sibuk menyiapkan hal-hal untuk lebaran sampai lupa untuk beribadah, akhirnya nilai ibadah yang seharusnya bisa didapatkan di 10 malam terakhir, malah hilang begitu saja. Sahabat ustadku sekalian seharusnya semangat kita harus semakin baik di sepuluh hari tertakhir di bulan Ramadan.

Pada kenyataannya, masih banyak orang yang hanya nongkrong bersama teman-temannya, sedangkan beberapa di antara mereka menangis mengingat semua dosanya. Rasullullah SAW mengajarkan kepada kita untuk mengambil salah satu ibadah yang menjadi kekuatan Ramadan yakni ikhtikaf. Kegiatan ini adalah berdiam diri di masjid, kegiatan ini merupakan bagian dari tuntunan Rasulullah SAW. Sepuluh hari terakhir kita ikhtikaf, kita melakukan ibadah, serta membaca Al-Quran, muhasabah, dan salat malam.

Di 10 malam terakhir, mengajarkan kita untuk fokus hanya kepada Allah SWT. Pada saat itu juga, kita siap meninggalkan dunia karena pada akhirnya kita akan kembali kepada Allah SWT. Sahabat ustadku sekalian, Lilatul Qadar itu sesungguhnya akan memberikan ciri-ciri. Seseorang yang akan mendapatkan Lilatul Qadar, maka Allah kuatkan ibadahnya, perilakunya semakin baik, dan menjadi orang yang bertakwa di hadapan Allah SWT. Marilah kita sadarkan seluruh keluarga dan sahabat kita jika malam Lilatul Qadar ini merupakan malam yang sangat penting dan tidak boleh dilewatkan.

Wasallamuallikum wr, wb.