Ustadku

Penyebab Hidup Terasa Berat

Sahabat ustadku yang dimuliakan oleh Allah SWT, semoga kita selalu berada dalam lindungn dan mendapat rahmat dariNya. Dalam hidup di dunia, pasti ada beberapa yang tidak berjalan sesuai dengan keinganan kita. Banyak dari manusia sering mengeluhkan semua masalah hidup yang begitu berat terjadi pada mereka.

Lalu seperti apa kehidupan yang sebenarnya Allah ciptakan? Bagaimana cara agar hidup terasa lebih ringan dalam menjalaninya? Tapi kita harus tahu dulu penyebab orang yang selalu mengeluh dan merasa berat dalam hidupnya. Pertama, orang yang suka mengeluh karena kurangnya rasa syukur. Hidup ini akan terasa berat jika seseorang kurang bersyukur kepada Allah. Rasa syukur ini akan membuat orang merasa cukup karena Allah mengahdirkan berkah dalam rejekinya.

Tetapi jika rasa syukur itu hilang maka kehidupan itu akan menuju kepada kehancuran, marilah kita lihat dalam Surat Ibrahim ayat 7,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Dari ayat ini kita bisa mengetahui jika kita bersyukur dengan sesuatu maka Allah akan menambah nikmat tersebut, tetapi jika kita tidak bersyukur maka Allah akan memberikan azab yang sangat pedih kepada kita semua karena kita sudah bersikap kufur nikmat, maka seseorang yang merasa hidupnya berat karena kurangnya rasa syukur dalam hidupnya.

Kemudian yang kedua adalah kurangnya dzikir, marilah kita lihat dalam Surat Ar-ra’at 138,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Maka orang yang selalu mengingat dan dekat dengan Allah akan selalu ditenentramkan hatinya oleh Allah. Jadi tidak akan ada alasan bagi dia untuk galau memikirkan hidupnya. Orang yang selalu berdzikir maka hatinya akan selalu tentram dan tidak stres, karena jelas dalam ayat tadi dijelaskan bahwa jika kita selalu mengingat Allah, maka Allah akan selalu menentramkan hati kita. Sesungguhnya rasa gelisah dan berat hati itu berasal dari hati dan Allah selalu bisa membolak-balikkan hati manusia.

Untuk itu hal yang membuat hidup terasa berat adalah karena kurangnya dzikir kepada Allah SWT. Kemudian yang ketiga adalah karena kurangnya melihat seseorang yang jauh lebih menderita dari pada kita, karena biasanya seseorang mengeluh ketika dia melihat seseorang yang kehidupannya lebih baik dari dirinya. Namun, mengeluh itu akan hilang ketika dia melihat seseorang lebih rendah darinya. Hal ini memberikan pelajaran kepada kita agar pandai melihat situasi lingkungan yang berada di sekitar kita.

Orang yang memiliki mobil seharusnya lebih bersyukur karena masih memiliki mobil, daripada mereka yang hanya naik motor dan orang yang memiliki motor harus lebih bersyukur karena mereka lebih dari mereka yang hanya berjalan kaki. Mereka yang berjalan kaki juga harusnya bersyukur karena masih bisa berjalan di atas kakinya sendiri dari pada mereka yang harus menggunakan kursi roda.

Siapa yang melihat dunia dengan pandangan ke bawah maka dia akan bahagia. Sebaliknya, jika kita melihat dunia ke atas maka dia akan kufur nikmat. Hal yang harus dilakukan adalah melihat pandangan akhirat dengan memandang keatas karena kita akan lebih bersyukur kepada Allah SWT, dan menghadapi hidup ini terasa lebih ringan.

Kemudian hal yang keempat kenapa orang merasa hidupnya berat adalah karena dia kurang sabar. Bukan dunia ini adalah pintu kesabaran dan pintu cobaan? Oleh karenanya mereka yang kurang sabar akan membuat hidup seseorang terasa berat, seperti yang di jelaskan dalam surat Al-Baqarah 155 sampai 156,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  

Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ'i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn (155)

Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn (156)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(155)

Terjemah Arti: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun” (156)

Maka perbanyaklah sabar dan perkuatlah sabar dan saat ditimpa masalah dan musibah selalu mengatakan kalimat “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun” siapa yang kuat sabarnya maka akan berkah hidupnya, semoga pembahasan ini bermanfaat.

Wasallamuallaikum wr, wb