Ustadku

Pernak-Pernik Musibah di Dunia

Sahabat ustadku yang dimuliakan oleh Allah SWT, semoga kita selalu berada dalam lindungan dan rahmatNya. Dalam hidup, kita diajarkan untuk belajar tentang ketegaran. Pelajaran untuk ketegaran sendiri dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah 155. Di surat ini, kita diajarkan untuk menjadi orang yang tegar. Ada juga satu surat lagi yang mengajarkan ketegaran yaitu surat Al-Imran ayat 200,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanuṣbirụ wa ṣābirụ wa rābiṭụ, wattaqullāha la'allakum tufliḥụn

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”

Sahabat ustadku sekalian, dunia ini tidak luput dari pernak-pernik musibah yang datang kapan pun. Sebenarnya musibah itu ada dua sifatnya, yang pertama, yaitu musibah yang dibuat oleh manusia. Kedua musibah yang didatangkan langsung oleh Allah. Musibah yang terjadi kepada manusia karena kelakuan yang dilakukan manusia itu sendiri. Hal itu dijadikan sabagai bahan pembelajaran dan sebagai efek jera untuk manusia. Ada masalah yang didatangkan untuk menguji iman kita agar iman kita meningkat dan inilah yang dikatakan,

 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ’I wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Kita sebagai manusia sangat wajar jika memiliki rasa takut. Kita takut jika tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita juga diberikan rasa lapar, kita juga diuji dengan kekurangan harta bahkan kehilangan orang yang dicintai untuk selamanya. Ujian-ujian ini harus disikapi dengan sikap tegar, hendaklah kita kuatkan kesabaran kita, hendaklah untuk tegarkan jiwa kita dengan sabar karena sabar adalah harga yang harus kita bayar kepada Allah SWT.

Untuk bersabar, kita harus menganggap setiap ujian dan cobaan berasal dari Allah, kembali kepada Allah dan Allah yang akan menyelesaikannnya. Jadi jangan khwatir karena siapa yang bersabar, maka Allah akan memberikan jalan terbaik yang dijanjikanNya kepada kita. Orang yang sabar tidak hanya menyelesaikan masalahnya, tetapi mampu menghadirkan solusi terbaik dalam hidupnya.

Ada tipikal orang yang hanya menyelesaikan masalah, tetapi ada orang yang tidak hanya mampu menyelasaikan masalah tetapi dia juga mampu memberikan solusi dalam hidupnya. Jenis orang yang kedua inilah tipikal yang kita inginkan. Sahabat ustadku, setelah sabar yang dapat membuat kita tegar, kemudian adalah dengan mengubah mindset. Jika ternyata kita itu wajib merubah suatu kondisi, marilah kita lihat dalam Surat Ar- Ra’d ayat 11

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Kata tegar yang dimaksud di sini, bukanlah pasrah dan menjadi lemah, tapi setelah sabar dia mencari usaha untuk merubah. Mencari jalan keluar agar dia tidak hanya berada dalam zona itu, hingga dia mendapatkan sesuatu yang lebih baik dalam hidupnya. Marilah tegar dengan bersabar dan berubah, semoga hal ini bisa bermanfaat.

Wasallamuallaikum wr, wb.