Ustadku

Hati-Hati, Jangan Salah Memilih Sahabat

Sahabat ustadku semua, semoga kita selalu diberikan kesehataan oleh Allah SWT. Kita akan berbagi pengalaman dan ilmu lagi, semoga pembahasan kali ini bermanfaat untuk kita semua, baik di dunia maupun dia akhirat. Pembahasan kali ini  berisi tentang bagaimana kita mencari sahabat. Sebagai manusia, hidup bersosialisasi dan pastinya memiliki sahabat.

Namun, bagaimana mencari sahabat yang diajarkan oleh Islam? Tentu, seseorang ingin memiliki sahabat untuk berbagi semua aspek kehidupan. Dalam mengenal seseorang ada tiga tingkatan, yaitu tahu, kenal, dan akrab. Orang yang tahu belum tentu kenal, orang yang kenal belum tentu akrab, tapi jika orang yang akrab pasti dia tahu dan kenal. Ketika mencari sahabat rumusnya itu satu yaitu

رالخي على يدلّك من الأصحاب خير

Khoirul ashab man yaduhulluka alal khoir “Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan”

Jadi jika ada sahabat yang mengajak kita untuk berbuat dosa, maksiad, dan mengajak ke jalan yang tidak benar, maka mereka bukanlah sahabat kita. Mereka hanya teman, jadi ketika kita sudah dekat dengan seseorang, kemuadian ada masalah yang membuat kita kecewa, maka janganlah kau memutuskan silturahim, karena jika kita memutuskan silaturahim, sama saja kita sudah memutuskan rejeki kita sendiri, seperti sabda baginda Rasullulah SAW :

رَحِمَهُ فَلْيَصِلْ أَثَرِهِ فِى لَهُ وَيُنْسَأَ رِزْقِهِ فِى لَهُ يُبْسَطَ أَنْ حَبَّ أَ مَنْ "Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi" [10]. 

Jadi, jika kita kecewa dengan sahabat karena suatu masalah, janganlah memutuskan silaturahim. Cara agar kita tidak memutus silaturahim adalah dengan tidak menganggap dia sebagai sahabat kita lagi, tapi memilih untuk jadi teman biasa dan tidak perlu akrab, yang penting kenal.