Ustadku

Penyebab Hidup Tidak Bahagia

Sahabat ustadku yang dimuliakan oleh Allah SWT, semoga kita selalu berada dalam lindungan dan mendapatkan kebehagiaan yang melimpah dariNya.

Kebahagiaan adalah hal yang dicari oleh semua manusia di dunia ini. Ada beberapa hal yang dijadikan kebahagian oleh sebagian orang, seperti uang, harta, dan tahta. Terkadang walaupun mereka mendapatkan jenis kebahagiaan ini, mereka masih belum bisa merasakan kebahagian yang sesungguhnya. Harta yang melimpah dan jabatan yang tinggi tidak menjadi jaminan untuk bahagia. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa sebenarnya penyebab seseorang tidak bisa bahagia? Berikut adalah beberapa penyebabnya.

 

  • Tidak bersyukur

Salah satu alasan manusia tidak bisa bahagia adalah tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki. Walaupun mereka telah memiliki sesuatu, mereka masih merasa kurang dengan hal tersebut. Orang yang tidak bersyukur tidak akan pernah merasa bahagia karena selalu merasa kekurangan. Dalam firman Allah di surat Ibrahim ayat 7 menjelaskan,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

 

  • Terlalu banyak keinginan

Orang yang terlalu banyak keinginan tidak akan merasa bahagia karena baru merasa bahagia jika keinginannya terwujud. Namun, ketahuilah jika manusia tidak akan pernah puas walaupun telah mendapatkan keinginannya. Orang seperti ini adalah orang yang selalu mementingkan gaya hidup daripada kebutuhan hidupnya.

 

  • Tidak puasa dan tak sanggup menerima kenyataan

Terkadang hidup yang dijalani membuat seseorang tidak puas dengan apa yang terjadi dan membuatnya tidak sanggup menerima kenyataan hidup tersebut. Semua kenyataan hidup ini membuat seseorang kecewa bahkan membuat mereka menyalahkan takdir yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda,

“Seandainya anak keturunan Adam diberi satu lembah penuh dengan emas, niscaya dia masih akan menginginkan yang kedua. Jika diberi lembah emas yang kedua maka dia menginginkan lembah emas ketiga. Tidak akan pernah menyumbat rongga anak Adam selain tanah, dan Allah menerima taubat bagi siapa pun yang mau bertaubat.” (HR. Al-Bukhari No. 6438).

 

  • Terlalu sering membadingkan hidup

Penyebab selanjutanya adalah manusia terlalu sering membandingkan hidupnya dengan orang lain. Terutama orang yang lebih tinggi darinya sehingga hal ini membuat dia merasa tidak bahagia karena selalu merasa kurang dan berpikir jika Allah SWT tidak adil dengan apa yang diberikan kepadanya. Rasulullah SAW berasabda,

“Lihatlah kepada yang di bawah kalian, dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian; sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat yang Allāh berikan kepada kalian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

 

  • Hanya mencintai kesenangan tapi tidak siap menghadapi kesusahan

Pada dasarnya manusia hanya mencintai kesenangan, tapi saat dihadapkan dengan kesusahan, mereka tidak siap dengan hal tersebut. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi kesusahan yang ada. Allah SWT berfirrman dalam Al-Qur’an Thaha ayat 131,

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

Wa lā tamuddanna 'ainaika ilā mā matta'nā bihī azwājam min-hum zahratal-ḥayātid-dun-yā linaftinahum fīh, wa rizqu rabbika khairuw wa abqā

“Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal”

 

  • Berburuk sangka

Hal terakhir yang membuat manusia tidak bahagia adalah karena dia selalu berburuk sangka dengan kehidupannya. Orang itu merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi dengan kehidupannya sambil menerka-nerka dengan cemas. Hal itu cenderung membuat beberapa manusia kehilangan kepercayaan dan keyakinan kepada Allah SWT. Untuk itu, sebaiknya kita menjauhi berburuk sangka sebagaimana dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda,

“Jauhilah oleh kalian berprasangka (kecurigaan), karena sesungguhnya prasangka itu adalah sedusta-dustanya pembicaraan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Itulah beberapa penyebab manusia tidak bahagia dengan kehidupannya, marilah kita lebih bersyukur dengan kehidupan yang kita milliki, agar bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Semoga kita terhindar dari perbuatan yang membuat kita tidak bahagia ini.

Wasalamuallaikum wr,wb.