Saat berhijrah, Teuku Wisnu mengalami banyak tantangan baik dari diri sendiri maupun orang sekitar. Istrinya sempat kaget melihat perubahan yang terjadi pada Teuku Wisnu, ia sempat menangis kepada istrinya. Wisnu tersadar bahwa menjadi seorang suami tidak hanya sekadar memberikan nafkah tapi juga harus memperhatikan seorang istri dengan tulus.