Jika rongga kepala penuh tapi rongga hati kosong maka para orang pintar yang sarjana hanya menjadi koruptur, karena rongga hatinya kosong, dia memiliki jabatan hanya karena fikirannya tapi hatinya tidak di isi dengan kebaikan, semua orang yang sudah balik pasti bisa membedakan yang baik dan buruk. Tahu itu baik belum tentu dilakukan dan tahu itu buruk belum tentu ditinggalkan, maka itulah pengaruh dari rongga hati.